 |
| Rasisme Ferdinand kepada Cole |
Kabar mengejutkan datang dari Rio Ferdinand. Bek Manchester United
tersebut ditengarai telah mengucapkan kata-kata bernada rasisme yang
ditujukan kepada sesama pemain Inggris, Ashley Cole.
Awal mula tuduhan tersebut muncul saat salah satu follower Ferdinand di Twitter, menghina Cole dengan tulisan berbau rasisme. Seperti yang dilansir Mirror, Ferdinand disinyalir mendukung kata-kata dari si follower itu. Kata yang digarisbawahi berbau rasisme adalah penyebutan "Choc Ice" atau Es Cokelat untuk Cole.
Es Cokelat digunakan sebagai sebuah istilah penghinaan untuk seseorang berkulit hitam. Mungkin, hal ini sama saja dengan panggilan orang-orang di Amerika Latin yang menyebut kata "negrito" untuk seseorang berkulit gelap. Namun, di Amerika Latin, penyebutan "negrito" merupakan sebuah panggilan biasa. Sementara di Inggris, masalah penggunaan bahasa harus lebih hati-hati dari para orang terkenal, seperti halnya pemain sepak bola.
Media-media di Inggris langsung mengaitkan persoalan ini dengan kasus rasisme bek Chelsea John Terry dan bek Queens Park Rangers, Anton Ferdinand, yang adalah adik Ferdinand. Cole menjadi saksi untuk membela kapten Chelsea tersebut. Terry akhirnya bebas dari tuduhan bersalah.
Sampai saat ini, Ferdinand belum memberikan konfirmasi mengenai "kicauan" heboh darinya itu. Bahkan, tweet bernada rasisme itu sudah dihapus oleh Ferdinand. Meski, banyak orang memiliki bukti tentang tweet dari Ferdinand itu. Namun, salah satu akun Twitter dikabarkan telah melaporkan tindakan Ferdinand di dunia maya kepada pihak berwajib di Twitter.
"Bisakah aku memprotes mengenai tweet bernada ofensif dari Rio Ferdinand. Tak dapat dipercaya hal itu datang darinya," ujar seseorang melalui akun Twitter.
Awal mula tuduhan tersebut muncul saat salah satu follower Ferdinand di Twitter, menghina Cole dengan tulisan berbau rasisme. Seperti yang dilansir Mirror, Ferdinand disinyalir mendukung kata-kata dari si follower itu. Kata yang digarisbawahi berbau rasisme adalah penyebutan "Choc Ice" atau Es Cokelat untuk Cole.
Es Cokelat digunakan sebagai sebuah istilah penghinaan untuk seseorang berkulit hitam. Mungkin, hal ini sama saja dengan panggilan orang-orang di Amerika Latin yang menyebut kata "negrito" untuk seseorang berkulit gelap. Namun, di Amerika Latin, penyebutan "negrito" merupakan sebuah panggilan biasa. Sementara di Inggris, masalah penggunaan bahasa harus lebih hati-hati dari para orang terkenal, seperti halnya pemain sepak bola.
Media-media di Inggris langsung mengaitkan persoalan ini dengan kasus rasisme bek Chelsea John Terry dan bek Queens Park Rangers, Anton Ferdinand, yang adalah adik Ferdinand. Cole menjadi saksi untuk membela kapten Chelsea tersebut. Terry akhirnya bebas dari tuduhan bersalah.
Sampai saat ini, Ferdinand belum memberikan konfirmasi mengenai "kicauan" heboh darinya itu. Bahkan, tweet bernada rasisme itu sudah dihapus oleh Ferdinand. Meski, banyak orang memiliki bukti tentang tweet dari Ferdinand itu. Namun, salah satu akun Twitter dikabarkan telah melaporkan tindakan Ferdinand di dunia maya kepada pihak berwajib di Twitter.
"Bisakah aku memprotes mengenai tweet bernada ofensif dari Rio Ferdinand. Tak dapat dipercaya hal itu datang darinya," ujar seseorang melalui akun Twitter.
Posting Komentar