Seksual Cumi-cumi |
Mengamati perkawinan atau aktivitas seksual satwa juga menarik.
Cumi-cumi, misalnya, akan mengalami kelelahan luar biasa seusai
melakukan aktivitas seksual. Baik cumi-cumi jantan maupun betina.
Kecepatan berenang mereka berkurang hingga separuhnya. Untuk kembali berenang normal, mereka membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Meski demikian, hewan chepalopoda yang
hanya berusia kurang dari 1 tahun itu akan menggunakan bulan-bulan
terakhir hidupnya untuk kawin dengan sebanyak mungkin partner.
Studi para ilmuwan ini dipublikasikan dalam Royal Society Journal Biology Letters pada 27 Juni 2012 dan dikutip BBC 18 Juli 2012.
Mereka menggunakan cumi-cumi spesies Euprymna tasmanica yang
hidup di sepanjang perairan selatan Australia. Para ilmuwan
menjelaskan, prosesi kawin ini sangat berharga karena sangat menguras
tenaga. Konsekuensinya, kekuatan mereka melemah saat mencari makan atau
menghindari pemangsa.
"Perkawinan cumi-cumi bisa berlangsung
selama lebih dari tiga jam, pejantan harus mengekang pasangannya selama
waktu ini," ucap Amanda Franklin, peneliti dari University of Melbourne,
Australia.
Perilaku ini menarik perhatian peneliti karena dampak
secara fisik cumi-cumi setelah kawin tidak pernah diketahui. Pengamatan
menunjukkan, pejantan sangat energik selama proses perkawinan. Mereka
mampu mengubah warna tubuh, mengeluarkan tinta, dan menyemprotkan air ke
tubuh betina.
Meski aktivitas betina terlihat pasif, mereka pun
juga kehabisan tenaga saat kawin. Peneliti menganalisis kelelahan betina
ini disebabkan cengkeraman si pejantan yang membuat pasokan oksigen
berkurang.
Beberapa hari setelah kawin, si betina akan melindungi
telur-telurnya. Selain itu, mereka juga bisa menyimpan sperma pejantan
yang mengawininya dengan tujuan membuahi telur-telurnya pada waktu
mendatang.
Posting Komentar