Peminum Kopi Lebih Sukses di Karir |
Kopi selalu menjadi teman kita untuk mengawali hari, atau daya
berpikir kita mulai "meredup" di sore hari. Bila Anda termasuk orang
yang selalu mengandalkan kopi untuk teman saat bekerja, coba baca hasil
survei dari Nespresso ini. Kebiasaan ngopi ternyata bisa menunjukkan
seberapa tingkat kesuksesan kita di tempat kerja.
Perusahaan
pembuat mesin kopi ini sebelumnya melakukan survei terhadap 2.000
kalangan profesional di Inggris. Survei mengungkapkan beberapa fakta
menarik seputar kebiasaan minum kopi. Lebih dari tiga perempat responden
(77 persen) yang merupakan manajer golongan top dan senior ternyata
lebih memilih kopi ketimbang teh saat bekerja. Orang-orang yang
tergolong sangat ambisius (dengan tingkat ambisi 4 dan 5 dari skala 1-5)
minum 1,5 cangkir kopi lebih banyak daripada yang dikategorikan kurang
ambisius.
Namun alasan mereka memilih kopi ternyata tidak hanya
itu. Kopi bagi mereka juga sangat berkaitan dengan status. Terbukti
hampir separuh responden (45 persen) mengaku bahwa mereka menganggap
kopi memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada teh.
Kemudian, responden diminta memilih deskripsi pekerjaan mereka yang disesuaikan dari 13 pilihan yang ada, dari managing director hingga supporting role seperti petugas keamanan atau office boy. Dari sini, responden dikelompokkan ke dalam Top Management, Senior Management, Middle Management, Junior Level, dan karyawan non-office. Pengelompokan ini ditujukan agar para peneliti dapat menentukan responden yang memiliki penghasilan tertinggi.
Terlihat, 78 persen dari responden dengan gaji yang tinggi mengakui bahwa kopi sudah menjadi kebutuhan bagi mereka, agar mereka merasa lebih "tune in" dan lebih produktif sepanjang hari. Mereka cenderung memilih kopi dengan citarasa yang kuat, seperti espresso atau macchiato. Kedua jenis kopi ini lebih dipilih oleh dua pertiga dari responden yang berada di top management, dan tiga perempat responden yang tergolong "ambisius", ketimbang jenis kopi latte (dengan tambahan susu) dan cappuccino dengan taburan cokelat. Sebaliknya, jenis kopi panas dengan campuran susu lebih jadi favorit responden yang tergolong "kurang ambisius".
Kemudian, responden diminta memilih deskripsi pekerjaan mereka yang disesuaikan dari 13 pilihan yang ada, dari managing director hingga supporting role seperti petugas keamanan atau office boy. Dari sini, responden dikelompokkan ke dalam Top Management, Senior Management, Middle Management, Junior Level, dan karyawan non-office. Pengelompokan ini ditujukan agar para peneliti dapat menentukan responden yang memiliki penghasilan tertinggi.
Terlihat, 78 persen dari responden dengan gaji yang tinggi mengakui bahwa kopi sudah menjadi kebutuhan bagi mereka, agar mereka merasa lebih "tune in" dan lebih produktif sepanjang hari. Mereka cenderung memilih kopi dengan citarasa yang kuat, seperti espresso atau macchiato. Kedua jenis kopi ini lebih dipilih oleh dua pertiga dari responden yang berada di top management, dan tiga perempat responden yang tergolong "ambisius", ketimbang jenis kopi latte (dengan tambahan susu) dan cappuccino dengan taburan cokelat. Sebaliknya, jenis kopi panas dengan campuran susu lebih jadi favorit responden yang tergolong "kurang ambisius".
Nah, sekarang Anda
mungkin tahu alasannya, mengapa meskipun sudah minum lima cangkir kopi
sehari tetapi tidak naik-naik pangkat juga. Mungkin Anda terlalu banyak
menambahkan susu ke dalam kopi Anda....
Posting Komentar